Sejarah Terbentuknya Desa Kembaran
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Kemerdekaan Negara Kasatuan Republik indonesia dapat diraih oleh para pejuang Kemerdekaan pada Hari jum’at Tanggal 17 Agustus 1945 dengan susah payah dan mengorbankan harta benda, nyawa yang tiada ternilai harganya, yang mana bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para pejuang secara umum dengan langkah perang gerilya.
Berdasarkan cerita rakyat dari mulut ke mulut ( secara umum sesepuh yang menceritakan saat ini sudah meninggal dunia ), bahwa pada Tahun 1825 – 1830 terjadilah perang gerilya melawan kaum penjajah bangsa Indonesia yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, pada saat itu pangeran diponegoro bekerjasama dengan Keraton Jogjakarta dan mendirikan pesanggrahan dimana-mana, termasuk juga di wilayah Desa Kembaran yang pada saat itu kondisi secara umum Desa Kembaran masih kategori hutan belantara.
Setelah mendirikan pesanggrahan di wilayah Desa Kembaran pada saat itu, Pangeran Diponegoro beserta Punggawa dari Keraton Jogjakarta mengirim 6 ( enam) tokoh terkemuka untuk diposisikan di pesanggrahan di wilayah Desa Kembaran, adapun 6 ( enam ) tokoh dimaksud adalah :
1. Kanjeng Dhipo
2. Pangeran Merto Koesoemo
3. Pangeran Merto Merto
4. Pangeran Merto Yoso
5. Pangeran Udrodono
6. Pangeran Suryo Koesoemo
Sehingga punggawa dari 6 ( enam) orang tersebut merekrut rakyat untuk bergabung melawan kaum penjajah, namun karena pada saat itu wilayah Desa Kembaran belum mempunyai nama, maka dari 6 ( enam) orang tersebut menamai pesanggrahan yang didudukinya dengan nama “ KEMBARAN “
Adapun Pendiri dan Sejarah Nama “ Desa Kembaran “ adalah :
Suatu saat pada waktu itu dari ke 6 ( enam ) orang tersebut diatas, ada 2 ( dua ) orang yang kembar, dan kedua orang kembar tersebut bersemedi di suatu telaga dengan cara berendam di air telaga selama 7 malam ( kungkum : bahasa jawa ), namun 1 ( satu ) diantara 2 ( dua ) orang kembar tersebut menggigil kedinginan ( Patheren : bahasa jawa)
Dengan kejadian hal tersebut diatas, maka :
1. Karena yang melakukan semedi adalah 2 ( dua ) orang yang kembar, maka pesanggrahan yang didudukinya dinamakan “ Kembaran “ dan sekarang disebut dengan nama “ Dusun Kembaran”
2. Karena ketika berendam di air telaga ada 1 ( satu ) orang yang menggigil kedinginan ( Patheren ; bahasa jawa ), maka diwilayah telaga tersebut dinamakan “ Patran “. Dan saat ini disebut dengan nama “ Dusun Patran “
3. Adapun wilayah lain disebelah timur Dusun Kembaran, dijumpai bahwa wilayah tersebut sangat melimpah sumber mata airnya, maka oleh ke 6 ( enam ) orang tersebut dianaman “ Luwihan “ dan sekarang disebut dengan nama “Dusun Luwihan“
4. Sedangkan disebelah Timur Laut dari Dusun Luwihan terdapat hutan ( Wono ; Bahasa Jawa ) yang masih jarang sekali dilalui warga, namun sangat strategis sebagai pesanggrahan pertahanan jika terdesak oleh kaum penjajah, sehingga di hutan tersebut dibuat pesanggrahan pula dengan memposisikan seorang Tokoh Agama diwilayah Desa Kembaran yang bernama “ Mbah Kriyawana ‘’, sehingga pesanggrahan tersebut setelah mbah Kriyawana wafat, oleh generasi penerusnya dinamakan “ Wonokriyo“ dan sekarang disebut dengan nama “Dusun Wonokriyo “
5. Bahwa dari ke 4 ( empat ) dusun tersebut diatas yang merupakan pusat musyawarah dalam mengatur strategi perang melawan penjajah berkedudukan di Dusun Kembaran, maka wilayah dari ke 4 ( empat ) dusun dimaksud dinamakan “ Desa Kembaran “ sampai sekarang.
6. pada tahun 1942 ( sampai Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ) Pasukan T. Ronggolawe bermarkas di Desa Kembaran dalam upaya untuk mengusir kaum penjajah yang dipimpin oleh Soedarmono, SH ( Pernah Menjabat Wakil Presiden RI dalam masa Pemerintahan Orde Baru ), sebagai cindera mata dan atau sejenisnya terhadap masyarakat Desa Kembaran yang telah bekerjasama dengan Pasukan T. Ronggolawe, bahwa beliau Bapak Soedarmono, SH. Cs dimasa menjabat Sekretaris Negara RI tepatnya pada tahun 1976 berkenan membantu hal - hal sebagai berikut :
a. Membangun ( mendirikan ) Kantor Kepala Desa Kembaran serta Gedung Balai Desa Kembaran dengan nama “Balai Desa Ronggolawe“
b. Membangun ( mendirikan ) Masjid di Dusun Luwihan Desa Kembaran.
c. Pengadaan jaringan lampu penerangan ( Listrik Masuk Desa Kembaran
d. Pembangunan Infrastruktur ( Jalan Aspal Masuk Desa Kembaran )